Bicara Usability di UX dan Fenomena Pokemon GO

Satu hal menarik mengenai UX (User Experience) adalah Usability.
Usability inilah yang menjadi poin yang sangat penting pada pengembangan industri software saat ini.

Apa artinya usability?
Dari kata “usable”  dengan arti dapat digunakan. Maknanya bukan mengarah bagaimana suatu modul/fitur itu dapat berfungsi atau seberapa kompleks algoritma yang diterapkan, tapi lebih mengarah pada apakah fitur/modul itu dibutuhkan pengguna atau apakah fitur itu akan digunakan oleh pengguna.

Tidak penting seberapa kompleksnya teknologi yang dipakai, tapi pertanyaannya mengarah pada apakah teknologimu akan digunakan? Itu adalah pemikiran di dunia bisnis dan industri. Karena tujuan orang membangun bisnis juga tidak lain adalah agar orang berbondong bondong menggunakan produknya.

Continue reading “Bicara Usability di UX dan Fenomena Pokemon GO”

Teknologi Bukan Hambatan, Ini Senjata Kejayaan Ummat Muslim

Melihat zaman keemasan Islam dahulu, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat dipengaruhi oleh kuatnya Ilmuwan Muslim. Al Khawarizm contoh seorang ilmuwan muslim yang menelurkan ilmu yang sangat dasar, al jabar dalam matematika sekarang untuk menelusuri sebuah variabel berdasarkan fakta fakta yang ada. Ilmu ini sangat inti. Tanpa aljabar ini pengetahuan yang sangat besar dan abstrak ini tidak dapat dijelaskan dengan mudah. Apalagi teknologi yang berkembang saat ini tidak akan semaju ini.

Lihatlah aljabar dalam matematika, lihatlah aljabar dalam penyelesaian di kehidupan nyata. Anda akan terpesona ketika menyadari bahwa ilmu ini dangat penting. Hingga konsep algoritma yang menelurkan terapan ilmu yang menghasilkan orang terkaya di dunia, Mark Zuckerburg, Bill Gates, dll. Algoritma diambil dari nama Al Khawarizm menjadi Algorithm.

Continue reading “Teknologi Bukan Hambatan, Ini Senjata Kejayaan Ummat Muslim”

UKT tuh Kebijakan Baru, Perlu Dukungan dan Perbaikan Dari Kamu

“Keeren tuh masalah ginian dijadiin pkm gt, atau riset sejenis kawan-kawan. Jadi, penyelesaiannya kita sebagai mahasiswa ikut menyarankan apa yang harus dilakukan pemerintah, tidak hanya selalu mengkritisi kebijakan baru tanpa memberikan solusi. Setiap kebijakan baru memang banyak titik kesalahan yang mungkin belum terhandle oleh si pembuat kebijakan.”

Kalo dianalogikan kebijakan baru itu seperti pengembangan software (maaf, saya mencoba mendekatinya dengan ilmu yg saya pelajari karena saya akan bisa mengolah analisisnya), dalam proses pengembangan software itu setidaknya ada beberapa proses. setidaknya ada proses : pengumpulan kebutuhn pengguna (end user kalo di kebijakan mungkin masyarakat yang terlibat), mendesain kerangka software, proses development software: menuliskan program, proses testing, dan yang terakhir maintenance. Serangkaian proses tersebut dinamakan SDLC (Software Development Life Cycle) pada pengembangan sistem. Saya kira SDLC ini bisa diadopsi untuk standardisasi pembuatan kebijakan baru.

Continue reading “UKT tuh Kebijakan Baru, Perlu Dukungan dan Perbaikan Dari Kamu”

Programming for Every Scientists

Do you wanna be a software writer or a problem solver?

Pada kenyataannya walaupun belajar di field CS programming itu masih harus belajar sendiri. Yang membuat lebih dari seorang CS student adalah mengetahui beberapa tipe data yang harus dipertimbangkan untuk digunakan. Terutama untuk yang ingin mengimplementasikan kodenya dengan bahasa yang non-typeless seperti C/C++, Java, dll. But untuk seorang scientist (secara umum bukan Computer Scientist) hal semacam itu kurang diperlukan untuk diketahui.

Scientists secara umum hanya ingin get the problems solved. Decission semacam tipe data apa yang harus diimplementasikan itu jauh dari scope yang ia dalami. Pendekatan dengan kemunculan bahasa pemrograman yang typeless seperti python, memang sangat cocok untuk scientist secara umum mengingat knowing how to program itu diperlukan pada semua bidang ilmu yang advance. Ya yang jelas tidak dapat dipungkiri hasil temuan Computer Scientist adalah alat yang harus dimiliki setiap scientist secara umum untuk memecahkan problemnya menjadi lebih efisien.

Continue reading “Programming for Every Scientists”

Mengapa Programmer Awal Diajarkan Bahasa C/C++

Ketika ada bahasa yang lebih modern, higher-level dan sangat praktis digunakan memang menjadi sangat penasaran untuk belajar menggunakannya. Yah mungkin dengan hitungan tahun saja bukan suatu yang tidak mungkin definisi menulis program itu dengan mengetik. Dengan perkembangan alat input yang lebih modern misal voice recognition, bahkan sudah bisa menjadi alat input untuk query pencarian Google, menulis program nantinya bisa saja hanya dengan natural language seperti bahasa yang kita gunakan sehari-hari.

Tapi ketika sadar, “wah, ini kok bisa seenak ini ya… “. Terlintas untuk googling beberapa pemrograman yang luar biasa dinamis dan tidak perlu repot-repot salah tipe data lah, overflow lah, dll. Saya mencoba melihat dari bahasa apa bahasa itu dibuat. Iya, banyak sekali bahasa pemrograman dinamis itu dibuat dengan sebuah bahasa dengan level pendahulu yang mungkin pendahulunya juga strictly static.

Continue reading “Mengapa Programmer Awal Diajarkan Bahasa C/C++”