Ya, ini tahun kedua saya berada di salah satu program studi yang memberikan cerita dan banyak sekali pelajaran mengenai organisasi, keluarga, teman baru, dan kondisi lingkungan belajar yang baru. Terkadang saya masih tidak sadar pergi jauh ke Jogja untuk belajar. Sesekali saya sadar bahwa ternyata di dunia luar itu ada jutaan orang yang sangat spesial dilihat dari dirinya masing-masing. Saya sering menemukan teman seperti itu di sini.
Belajar di Ilmu Komputer UGM suasananya sangat santai. Jika dibandingkan dengan beberapa program studi yang lain, jarang mendapat tugas yang sampai sangat menyibukkan, apalagi saat semester awal. Kultur ini ada unsur positif dan negatif menurut saya.
Dengan banyaknya waktu, mahasiswa Ilmu Komputer bisa mengeksplorasi bidang ilmu yang sangat luas. Karena kebanyakan mata kuliah di Ilmu Komputer UGM yang ditawarkan memang mata kuliah core yang harus menjadi fondasi science of computing , jarang ada mata kuliah yang mengajarkan mahasiswa sebuah pemrograman tertentu. Dosen memberikan saran memakai bahasa pemrograman tertentu, mahasiswa dituntut untuk mempelajari sendiri bagaimana memprogram dengan bahasa tertentu. Sedangkan dosen fokus untuk memberikan kuliah tentang struktur data dan analisisnya.
Menurut saya positifnya adalah mahasiswa bisa mengeksplorasi sendiri ilmu aplikatifnya sembari dosen menerangkan teori yang dasar dalam ilmu komputer. Ilmu yang didapat dengan mengeksplorasi sendiri tentu lebih bagus daripada hanya dicekoki sesuatu yang harusnya memang bisa dipelajari sendiri. Untungnya di Ilmu Komputer terdapat organisasi keilmuan yang memberikan wadah untuk ilmu ini, yaitu OmahTI.
Karena sebelumnya saya banyak browsing mengenai Ilmu Komputer, saya merasa butuh masuk ke organisasi yang bisa mengayomi kebutuhan geek seperti anak Ilkomp pada umumnya. Ya, pada tahun pertama saya telah mengikuti OmahTI ini. Banyak sekali kegiatan di OmahTI yang sangat mendukung kegiatan perkuliahan. Pelatihan pelatihan yang diberikan oleh kakak tingkat itu sangat mendukung meningkatkan skill programming.
Ya, waktu yang banyak untuk mencari tahu sendiri ini memang sangat menguntungkan untuk mahasiswa yang punya keinginan tahuan tibggi. Bagaimana dengan tipe mahasiswa yang tidak mengeksplorasi sendiri saya kira adalah hal negatif yang bisa ditimbulkan. Dengan hanya berfokus pada kuliah saja, jangan harapkan skill koding bisa naik secara sendirinya. Ya memang itu kultur di Ilmu Komputer UGM.
Kalau dilihat, mungkin tidak banyak memang dosen yang apabila ditanya bisa pemrograman android atau web yang expert. Ya ini bukan hal aneh. Keluaran dari Ilmu Komputer bukanlah orang yang hanya bisa sekedar bikin web, aplikasi mobile dsb. Jauh dari itu, saya merasa sangat banyak dosen Ilmu Komputer yang memiliki Expertise pada bidang ilmu komputer yang sangat keren. Ada 4 bidang peminatan di Ilmu Komputer, diantaranya adalah Komputasi, Sistem Cerdas, Sistem Informasi dan Multimedia, dan Sistem Komputer dan Jaringan. Keempat peminatan ini memiliki dosen yang sangat mengerti dibidangnya masing-masing.
Banyak sekali lulusan PhD luar negeri kembali ke tanah air untuk menjadi dosen di sini. Terkadang saya tergugah semangat untuk semakin ingin tahu tentang banyak hal di ilmu komputer ketika mencari tahu identitas dosen tersebut, melihat hasil disertasi maupun tesisnya, sangat menginspirasi saya untuk terus mencari.
Walaupun sempat sedikit kecewa di awal dengan fasilitas yang seadanya, saya sangat terinspirasi dengan dosen dan lingkungan belajar baru yang saya tinggali. Teman teman di sini sangat hebat. Saya sering menemukan teman yang terlihat tidak serius di kelas, tapi tahu-tahu dapat nilai A. Ya maksudku, mereka benar-benar jenius. Tapi bukan jenius gila.
Ini adalah tahun kedua, semoga lancar untuk kegiatan riset dan belajar yang sedang saya jalani di sini. Semoga pembaca tergugah untuk meluruskan niat berilmu dengan Ilmu Komputer yang benar-benar Ilmu Komputer.