Booming istilah smart city, big data, cloud, IoT dll. Mereka adalah istilah-istilah yang trend saat ini. Keren ide smart city ini tapi ada satu hal yang harusnya menjadi poin penting dalam pembangunan yang smart2 ini, yaitu smart mosque. Saya baru memikirkan ide ini sekitar awal 2015, saya kira ini ide yang baru. Ternyata saya harus menyadari bahwa milyaran orang ada di dunia ini berpikir, jadi mungkin sekali ada orang yang pernah memikirkannya sebelumnya.
Inisiatif Smart Mosque ini ternyata sudah ada pertama kali diresmikan untuk masjid di Dubai oleh pemerintah Arab Saudi. Menurut sebuah artikel yang diposting pada Februari 2014, masjid di Dubai menggunakan QR code untuk memberikan informasi-informasi mengenai masjid tersebut seperti sejarah, kapasitas masjid, alam sekitar, waktu sholat, kajian kajian yang dipersembahkan oleh masjid. Ide ini cukup brilian tapi saya merasakan hawa positif untuk mengembangkan lebih dari itu.
Mengingat pelajaran dari Rasulullah bahwa masjid lah yang pertama kali beliau bangun pada saat hijrah ke Madinah. Karena Masjid inilah sebenarnya sebuah pusat peradaban, pusat kajian, pusat pembangunan masyarakat muslim. Dengan kondisi Indonesia yang menjadi negara dengan ummat muslim terbesar, saya merasa sangat yakin bahwa dengan diterapkannya smart mosque ini, akan membangun masyarakat Indonesia dan merevolusi mental generasi penerus termasuk saya dan teman-teman.
Saya akan membagikan ide yang saya coba rumuskan ini berkaitan erat dengan masalah meramaikan rumah Allah. Dengan adanya istilah IoT ini saya bisa berimajinasi untuk masjid yang berteknologi tinggi untuk memaksimalkan orang untuk terus nyaman di masjid dan mempermudah memperoleh informasi islam, kajian, dll. Contoh sederhananya adalah misalkan pemasangan televisi di masjid, kemudian setiap saat televisi itu mengunduh konten kajian terbaru yang diunggah melalui internet. Apa yang ditayangkan di masjid adalah kajian2 yang bermanfaat yang dapat dinikmati 7x 24 jam. Dimana mungkin akan senyap pada saat rentang waktu sholat berjamaah agar tidak mengganggu kekhusukan dalam beribadah.
Itu adalah contoh sederhana dan masih ada banyak lagi pengaplikasian Smart Mosque untuk kebaikan ummat. Harapannya pula dengan ini, ummat muslim harus bisa memanfaatkan teknologi sebagai senjata yang harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. Bukan menjadi phobia bahwa munculnya teknologi ini membawa mudharat bagi orang yang hanya menyalahgunakan teknologi ini. Kita harus husnudzon. Kita ummat muslim ini sudah haq, dipastikan Allah membawa sebuah kebenaran. Maka kuatkanlah niat kita untuk berbagi kebebaran ini. Hiraukan masalah isu isu terorisme yang memfitnah Islam di dalamnya. Islam adalah kedamaian, keindahan yang haq. Semoga dengan inisiasi smart mosque ini akan menjadi pusat kejayaan muslim Indonesia. Aamin.
M. Z. Pudya Wardana
Ilmu Komputer
Universitas Gadjah Mada